Minggu, 23 November 2008

Penerapan Pendekatan Kontekstual di Kelas

Pada dasarnya segala hal yang kita miliki diawali oleh keinginan untuk menge-tahui dan memiliki sesuatu dengan sebaik-baiknya. Keinginan inilah motor penggerak bagi setiap orang untuk berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran. Kita menyadari bahwa kita masih banyak kekurangannya dan berusaha memenuhi kekurangan tersebut dengan berbagai hal yang kita temukan dalam kehidupan.
Salah satu langkah yang kita tempuh adalah dengan belajar. Berbagai hal kita pelajari sehingga kita menguasai segala aspek yang kita inginkan. Dan, dari semua langkah yang kita lakukan dalam proses belajar tersebut, maka bertanya merupakan pintu yang harus kita lewati sebelum kita mengetahui secara detail hal-hal yang ingin kita ketahui.
Dalam kaitannya dengan pendekatan kontekstual ini, maka bertanya menjadi sebuah keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru agar proses pemel-ajaran yang dipandunya dapat berjalan secara maksimal. Pada pendekatan ini, seorang guru memang harus mempunyai kemampuan bertanya yang betul-betul efektif sehingga mampu mengarahkan siswanya pada tujuan belajarnya.
Pada saat kita menerapkan pendekatan kontekstual pada aspek bertanya. Kita harus mempunyai dan mampu menerapkan keterampilan bertanya kepada siswa secara efektif sehingga poin-poin pertanyaan dapat menjadi pengetahuan bagi siswa.
Selama ini yang menjadi kendala utama dalam proses pemelajaran adalah sulit-nya mengarahkan siswa untuk aktif menggali pengetahuan dan keterampilannya pada sumber belajar yang kompeten. Siswa tidak mampu mendeskripsikan hal yang ditanya-kan pada guru. Mereka sulit untuk bertanya walaupun sebenarnya mereka belum memahami konsep yang diajarkan guru.
Berkait dengan hal tersebut, maka ketika guru banyak memberikan pertanyaan pada siswa, maka setidaknya siswa mempunyai gambaran hal-hal yang perlu ditanyakan pada guru. Disamping itu, dengan keterampilan bertanya ini, maka daya ingat siswa ter-pancing sehingga memunculkan pengetahuan yang tersimpan di dalam memori otaknya dan selanjutnya mereka dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Proses pemelajaran pada saat ini memang telah bergulir dari pemusatan guru menjadi pemusatan pada siswa. Dengan demikian, maka dibutuhkan kemampuan pada siswa. Dan, untuk mempunyai kemampuan yang diharapkan tersebut, maka seorang siswa harus secara aktif menanyakan hal-hal yang tidak / belum diketahuinya.
Dengan keterampilan bertanya yang bagus, maka setidaknya hal tersebut juga merupakan sarana bagi guru untuk mendapatkan banyak hal, khususnya berkait dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Kita dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang kita ajarkan. Dan, siswa terbangkitkan untuk ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga hal tersebut secara langsung berdampak pada meningkatnya kemampuan siswa dalam aspek yang kita ajarkan.

Sabtu, 08 November 2008

Beberapa Kegiatan Guru Wanita Mojokerto

Kegiatan Guru Wanita Mojokerto memang tidak banyak, tetapi setidaknya hal tersebut menggambarkan betapa sebenarnya kegiatan guru sangatlah banyak, walau itu guru wanita!

Membuat Nasi tumpeng berbentuk Kapal Perang untuk LOmba Team Penggerak PKK Desa Gembongan


Membimbing anak didik di rumah sebagai upaya peningkatan kualitas anak didik dalam persiapan menghadapi perlombaan mata pelajaran tingkat kecamatan.



Ikut Menghadiri sebuah acara keagamaan yang diselenggarakan oleh PKK Desa