Ketika penulis mendapatkan informasi, dari hasil rapat dewan guru bahwa untuk tahun pelajaran 2010 - 2011 tetap mendpaatkan tugas menjadi guru kelas VI, sungguh ini merupakan tugas yang sangat menantang. Hal ini karena penulis mendengar bahwa di Kelas VI, ada seorang anak yang mempunyai kondisi 'lain' daripada anak-anak lainnya. Dari guru kelas V, penulis mendapatkan info bahwa anak didik mempunyai kelemahan dalam menjalankan proses belajar, yaitu 'belum' dapat membaca! Penulios sempat melongo saat mendengar info tersebut. Bagaimana bisa anak kelas VI 'belum' dapat membaca. Ini merupakan tantangan yang sangat menggelitik profesionalisme penulis. Oleh karena itulah, rencana untuk turun kelas IV penulis batalkan dan menerima tugas menjadi guru kelas VI secara suka cita.
Bukan merasa serba bisa, tetapi setidaknya saat mendengar ada anak didik yang 'belum' bisa membaca, penulis merasa ada kejanggalan dan ingin segera menguak kejanggalan tersebut.
Dan, hari ini adalah hari ke lima penulis menjadi guru kelas VI dan mendampingi anak-anak belajar. Sungguh diluar dugaan, ternyata anak yang divonis 'belum' dapat membaca tersebut dalam beberapa hari ini mampu menunjukkan bahwa dia dapat membaca.
Ternyata hal tersebut dikarenakan perbedaan metode yang penulis lakukan dalam membimbing anak tersebut. Penulis menerapkan pembelajaran personal, artinya penulis memberikan bimbingan intensif pada 'anak sulit' tersebut dengan sentuhan personal dan ternyata berhasil. Kemarin, 'anak sulit' tersebut saat kuberi tugas membaca, 'dia' dapat melakukannya.
Alhamdulillah, ternyata pendekatanku untuk anak didik tersebut berhasil. semoga seterusnya 'anak sulit' ini benar-benar dapat segera beradaptasi dengan kemampuan teman-temannya. Dan, dengan bantuan teman-teman yang menjadi team teaching di kelas VI, yakin semua berhasil....
Kamis, 15 Juli 2010
Langganan:
Postingan (Atom)