Jumat, 18 Juli 2008

Wanita, Sebagai Ibu Rumah Tangga

Sejak dahulu kita sering dihadapkan pada konsep bahwa seorang wanita mempunyai tugas sebagai pengelola rumah tangga. Ada 3 (tiga) Ur yang men-jadi wilayah kerja seorang wanita, yaitu sumur, dapUr, dan kasUr. Di ketiga daerah itu aktivitas utama seorang wanita. Dan, semua itu dilakukan tanpa keluhan.

Sejak pagi hingga pagi lagi, seorang wanita melakukan aktivitas untuk mengkondisikan rumah sebaik mungkin sehingga anak dan suami mendapatkan kenyamanan di rumah. Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh wanita sejak pagi hingga pagi hari lagi. Mulai dari kasUr, dapUr dan sumUr.

Di kasUr berarti harus melakukan tugas dan kewajibannya sebagai se-orang isteri terhadap sang suami. Ini merupakan kewajiban biologis sebagai konsekuensi perkawinan mereka. Pada awalnya ini merupakan sebuah kondisi untuk mempertahankan generasi sebab kegiatan kasUr adalah kegiatan repro-duksi sebuah keluarga. Dengan tugas kewajiban ini, maka seorang wanita ada-lah pasangan bagi sang suami.

Di dapUr, berarti seorang wanita harus mempunyai kemampuan untuk melakukan kegiatan berkaitan dengan persiapan konsumsi bagi keluarganya. Dalam hal ini seorang wanita harus mempunyai kemampuan untuk mengelola berbagai masakan untuk keluarganya. Masakan ini harus mampu memberikan penyehatan dan mejaga kesehatan seisi keluarga. Keterampilan memasak di dapUr harus menjadi keahlian wanita sebab pada pola pemikiran umum dikataan bahwa untuk memikat suami atau orang lain, maka melaui perut adalah yang paling efektif. Jika seorang wanita mampu memasak dengan kelezatan yang baik, maka anggota keluarga menjadi suka makan di rumah.

Di sumUr, berarti seorang wanita harus mampu melakukan kegiatan cuci mencuci. Kegiatan ini meliputi mencuci pakaian kotor, piring kotor dan sebagai-nya. Seorang wanita yang memposisikan diri sebagai ibu rumah tangga harus mampu melakukan kegiatan di sumUr. Mereka harus mencuci pakaian kotor setidaknya dua hari sekali. Inilah pekerjaan mereka sebagai ibu rumah tangga.

Jika kita telaah, maka kita tahu betapa pentingnya eksistensinya di dalam sebuah rumah tangga. Dapat kita bayangkan seandainya mereka tidak ada di tempat atau ketika mereka sedang sakit?

Wah, rumah bakal menjadi sebuah kapal yang pecah. Berantakan dan tidak teratur. Seharusnya, semua merasa beruntung pada mereka yang me-mutuskan menjadi ibu rumah tangga. Jangan pandang mereka sebagai orang wingking yang hanya serba katut saja. Mereka merupakan orang yang sangat penting bagi kelancaran pengelolaan organisasi keluarga.

Bravo untuk semua wanita yang memutuskan sebagai ibu rumah tangga!

Tidak ada komentar: